Popular Post

Posted by : Unknown Senin, 07 Maret 2016



A.  Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Freud membandingkan jiwa dengan gunung es dimana bagian lebih kecil yang muncul di permukaan air menggambarkan daerah kesadaran, sedangkan massa yang jauh lebih besar dibawah permukaan air menggambarkan unconsius. Di dalam daerah ketidaksadaran itu berada dorongan-dorongan, nafsu-nafsu dan perasaan-perasaan yang ditekan. Prinsip dan konsep dasar psikoanalisa:

1.  Organisasi kepribadian
a.    Conscious (tingkat sadar atau kesadaran). Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
b.    Preconsious (tingkat prasadar). Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bisa disadari hanya apabila individu memperhatikannya. Misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari, dan lain-lain.
c.    Unconsious (tingkat tidak disadari). Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan atau menyakitkan, harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain.

2.  Struktur kepribadian
a.    Id merupakan sumber energy utama bagi hidup manusia. Dari Id inilah nantinya berkembanglah Ego dan Superego. Id terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan makan, minum, seks, dan agresivitas. Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan, dan dalam pemuasannya Id selalu berupaya menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan. Dorongan disini disebut prinsip kesenangan.
b.    Ego merupakan energy yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan dorongan Id itu realistis atau sesuai dengan kenyataan. Dengan kata lain fungsi Ego adalah menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan, termasuk juga kenyataan dalam nilai-nilai moral yang ditampilkan oleh Superego.
c.  Superego adalah gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orang tua, guru dan orang-orang lain pada anak.

3.  Dinamika Kepribadian
a.    Dorongan-dorongan (Drives). Menurut Freud dorongan-dorongan ini terbagi atas dua macam yaitu seks dan agresi. Dorongan-dorongan ini berakar dalam Id. Namun, mereka tunduk pada pengontrolan Ego. Dorongan memiliki bentuk energy psikisnya sendiri. Freud menggunakan kata Libido untuk energy dorongan seksual, namun energy bagi dorongan agresif masih belum dinamainya. Tujuan dari seks adalah kesenangan yang tidak hanya terbatas pada genital saja. Seks sendiri dapat mengambil banyak bentuk yyang lain, seperti narsisisme, cinta, sadism, dan masokhisme. Kemudian tujuan dari agresi adalah untuk mengembalikan organism pada kondisi anorganis. Dorongan agresif juga menjelaskan kebutuhan atas penghalang-penghalang yang sudah dibangun manusia untuk mengendalikan agresi.
b.    Kecemasan (anxiety) yaitu, suatu keadaan tegang yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Disini Freud menekankan bahwa anxiety adalah kondisi yang tidak menyenangkan, bersifat emosional, dan disertai dengan sebuah sensasi fisik yang memperingatkan seseorang terhadap bahaya yang sedang mendekat.

Macam-macam kecemasan:
1.     Kecemasan Neurotis adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya sendiri.
2.    Kecemasan Moralistis adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri. Kecemasan ini berasal dari konflik antara ego dan superego.
3.    Kecemasan Realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia eksternal dan taraf kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman yang ada.


B.  Aliran Behaviorisme
Aliran ini adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapar dianggap sebagai perilaku. Teori-teori behavioristic adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Terdapat dua asumsi dasar, yaitu:
1.     Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri individu.
2. Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboraturium
Aliran behavioristic memiliki pandangan tentang kehendak bebas yaitu perilaku yang di tentukan oleh lingkungan.

Daftar Pustaka
Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © TIPS DAN TRIK - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -