- Back to Home »
- Manusia dan Kegelisahan
Posted by : Unknown
Selasa, 25 November 2014
·
Pengertian
Manusia dan Kegelisahan
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti “manusu ia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana, dalam agama
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan. Manusia adalah makhluk
hidup yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan, karena memiliki kemampuan
untuk berfikir dan berakal budi. Id.m.wikipedia.org/wiki/Manusia
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
tentram hatinya, merasa khawatir, cemas dan tidak sabar. Sehingga merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram, merasa khawatir, cemas dan tidak
nyaman. Seseorang yang sedang merasakan kegelisahan dapat dilihat dari Body
language dan tingkah lakunya yang kurang nyaman. Seperti, berjalan
mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepala, ekspresi wajahnya murung,
malas bicara, dan lain-lain. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa
ada 3 macam kecemasan yang dialami manusia yaitu :
1. Kecemasan
Obyektif adalah kecemasan pada kenyataan atau berawal dari suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
Pengalaman bahaya seseorang sehingga menimbulkan kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi
takut apabila ia dekat dengan benda-benda tertentu atau berada dalam keadaan
tertentu dari lingkungannya. Contohnya, seorang wanita yang sudah diperkosa
oleh ayah kandungnya sewaktu ia masih remaja, dia tidak mau menikah. Karena
setiap melihat laki-laki ia merasa takut. Kecemasan akan hal yang pernah ia
alami akan berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya.
2. Kecemasan
Neorotis adalah kecemasan yang timbul dikarenakan pengamatan tentang bahaya
dari naluriah.
3. Kecemasan Moril
adalah kecemasan yang berasal dari pribadi seseorang. Setiap manusia diciptakan
oleh Tuhan memiliki karakter atau pribadi yang berbeda-beda. Ada yang
berkarakter pemarah, pendendam, tidak percaya diri, ramah, baik dan sebagainya.
Seseorang yang memiliki pribadi yang pemarah, pendendam, iri, dan benci pasti
cenderung melihat kekurangan orang lain. Sifat negatif manusia mengakibatkan
manusia khawatir, cemas, gelisah, kurang percaya diri bahkan bisa merasa putus
asa karena dia melihat kekurangan pada dirinya. Sifat seseorang yang selalu
membanding-bandingkan kemampuannya dengan orang lain menimbulkan yang namanya
kecemasan moril.
·
Apa yang
menyebabkan seseorang mengalami kegelisahan ?
Seseorang gelisah
karena merasa takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam dirinya. Baik ancaman
internal maupun eksternal. Contoh ancaman internal seperti takut tidak bisa
menampilkan presentasi dengan baik, sehingga orang tersebut merasa gelisah. Dan
contoh ancaman eksternal seperti takut kehilangan hak-haknya. Misalnya, ketika
ada bencana banjir atau gunung meletus, seseorang akan merasa gelisah dan
terancam. Ia khawatir kehilangan tempat tinggal, kehilangan hak perlindungan
dan lain sebagainya. Adanya kegelisahan ketika pikiran seseorang terpusat pada
pikiran negatif atau memikirkan ketidakmampuan dirinya. Pemikiran ini juga bisa
disebut Mental Block(Mental yang
membatasi), yang membuat seseorang kurang percaya diri dan merasa tidak mampu
untuk melakukan sesuatu, sehingga membuat seseorang merasa gelisah.
·
Cara Mengatasi
Seseorang yang
mengalami kegelisahan akan bersikap tidak tenang dan jantung berdetak cepat.
Solusi untuk seseorang yang mengalami kegelisahan adalah menghela nafas selama
5 detik untuk mengatur detak jantung menjadi normal dan rileks. Kemudian berdoa
menyerahkan kekhawatiran yang ada. Dan Memotivasi diri sendiri bahwa kita mampu
melakukan apa yang kita takutkan, agar supaya kita dapat menghilangkan rasa
ketakutan yang membuat kita gelisah.
Referensi :
sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/