- Back to Home »
- PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG
Posted by : Unknown
Minggu, 08 Mei 2016
A.
MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Pekerjaan dinilai sebagai
kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani
maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan
bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan
yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”,, baik
disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya
an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka
“buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan
mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih
tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan
juga harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada
karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.
NILAI
PEKERJAAN
1.
Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa
nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara
berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita
lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah
perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya
sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita
ketika mengerjakan pekerjaan itu.
2.
Apa yang dicari dalam pekerjaan
- Mencari uang. Hal ini adalah hal yang paling dasar
yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk
mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai
pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang
ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak
orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
- Mencari pengembangan yaitu tabiat manusia untuk
ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari
pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka
dapat mengembangkan diri mereka disana. Pekerjaan dengan jenjang karir bagus
dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran.
Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan
minat mereka. Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai
salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
- Mencari teman/sarana bersosialisasi. Manusia
adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu
bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka
untuk bersosialisasi. Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah
lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan
kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
perkerjaan.
- Mencari kebanggaan/kehormatan diri. Hal lain yang
dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang
yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan
orang yang tergantung pada orang lain. Pada beberapa orang, kehormatan diri
juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama perusahaan. Ada
orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan
ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
- Sebagai sarana beribadah. Hal ini saya yakini ada
dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari
dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan
kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah. Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat
pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang.
3.
Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Meskipun apa kata orang tentang
memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang
bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan
melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup
nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja
itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan
pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian
baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka
mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil
yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin
meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang
yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy
yang di habiskan oleh pekerjaan mereka. Kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan
dan penguasaan (Morgan,1972).
B. PROSES DALAM
MEMILIH PEKERJAAN
Perkembangan
pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap oleh Donald Super, yaitu :
1. Cristalization. Individu berusaha mencari berbagai bekal ilmu
pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal untuk
persiapan masa depan hidupnya.
2. Spesification. Individu akan meneruskan pendidikannya pada jenjang
khusus yang sesuai dengan minat-bakatnya. Masa spesifikasi ini lebih mengarah
pada jalur pendidikan yang menjurus pada taraf professional atau keahlian.
3. Implementation. Individu mulai menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh pada masa sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan bidang keahlian atau profesi nya. Misalnya setelah ia
lulus dalam pendidikan psikologi nya ia berprofesi sebagai seorang psikolog.
4. Stabilization. Individu menekuni bidang profesinya sampai benar-benar
ahli di bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi puncak. Taraf ini
ditandai dengan prestasi individu menduduki posisi penting, misalnya direktur
perusahaan,dsb.
5. Consolidation. Setelah mencapai puncak karier, individu mulai
memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik yang berhasil
maupun yang gagal.
C. MEMILIH PEKERJAAN YANG COCOK
Dalam memilih pekerjaan yang cocok
dibutuhkan tes psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil
pekerjaan. Tes psikotes disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak,
seleksi yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun
perusahaan yang bersangkutan. Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam
pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki, akan
timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat enimbulkan
stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan tersebut.
Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana potensi
psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan,
menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu
dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan
akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih ditambah
biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan
tersebut. Oleh sebab itu dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes
untuk melihat potensi psikologis dan kepribadian sang calon karyawan tersebut.
4. Waktu Luang
Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh
manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A. Edison. Meluangkan
waktu itu ternyata penting dan banyak cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan
untuk mengisi waktu luang. Misalnya olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby,
atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu luang setelah kesibukan yang mendera
ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita tidak pernah menduga kalau
kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang bisa juga menghasilkan atau
mendapat penghargaan. Siapa yang tahu kalau suatu saat nanti, kegiatan yang
dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan terbesar. Dan bagaimana kita
bisa punya waktu luang di sela-sela kesibukan dengan mengaturnya sebaik
mungkin? Berikut ini tips dan triknya.
- Jangan pernah terjebak dgn waktu. Bukan waktu yg
mengatur kita, tapi kitalah yang mengatur waktu.
- Coba sesuatu yang baru yang tidak menyita waktu kerja.
Misalnya dengan menulis di smartphone yang kita miliki.
- Tentukan prioritas. Dengan prioritas bisa diketahui
mana yang mendesak, mana yang kurang. Tanpa prioritas, waktu terbuang percuma.
- Buat yang super sibuk, buatlah agenda yang harus
ditaati. Masukkan waktu bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk diri
sendiri.
- Pastikan dalam agenda, 50 persen waktu yang dilakukan
adalah untuk kegiatan positif atau produktif.
- Jangan melakukan pekerjaan/hal yang lain sebelum
menuntaskan pekerjaan yang lebih dulu dilakukan.
- Jika tidak berhubungan dgn pekerjaan, jauhkan diri
dari sosial media, hingga pekerjaan tuntas diselesaikan.
Menggunakan waktu dengan bijak, maka
tidak ada istilah tidak punya waktu luang! Tidak ada waktu yang terbuang
percuma. Kuncinya terletak bukan pada
bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu Anda.
Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu. -
Stephen R. Covey. Jika merasa jenuh dengan waktu yang telah dihabiskan,
ubah kebiasaan itu. Manfaatkanlah waktu luang.
REFERENSI