- Back to Home »
- PENYESUAIAN DIRI DALAM PEKERJAAN & WAKTU LUANG
Posted by : Unknown
Minggu, 15 Mei 2016
A. PENYESUAIAN DIRI DALAM
PEKERJAAN
Penyesuaian
diri merupakan usaha individu untuk dapat merubah dirinya ketika mereka berada
di lingkungan keluarga, sekolah, dan dimasyarakat yang dapat ditunjukkan
melalui aktifitas-aktifitas seperti dapat menguasai lingkungan dimana individu
berada, penuh percaya diri, bersedia menerima teman dalam kelompok, bersedia
mengatasi masalah, dan bersedia merencanakan sesuatu dengan pikiran
1.
Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah
kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga tercapainya hubungan
yang harmonis anatara siapa dirinya dengan lingkungan kerjanya. Ia sadar
sepenuhnya siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangannya dan bertindak
objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. Keberhasilan diri pribadi
dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, kecewa
atau tak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai dengan
tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa
tidak puas, rasa cemas, rasa kurang, dan keluhan terhadap nasib yang
dialaminya.
2.
Penyesuaian Sosial
Setiap individu hidup dalam
masyarakat, dimana terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain. Dari
proses tersebut timbul pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah
aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi demi mencapai
penyesuaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari.
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan diantaranya
adalah kesesuaian pekerjaan, kebijakan organisasi termasuk kesempatan
berkembang, lingkungan kerja dan perilaku atasan. Faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan menurut Kretner dan Kinichi, yaitu :
a.
Pemenuhan Kebutuhan (need fulfillment). Pekerjaan memberikan kesempatan pada
individu untuk memenuhi kebutuhannya.
b.
Perbedaan (discrepancies).
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan
perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari
pekerjaannya.
c.
Pencapaian Nilai (volu attainment). Kepuasan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan
pemenuhan nilai kerja individual.
d.
Keadilan (equity).
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil inidividu diperlakukan ditempat
kerja.
e.
Komponen Genetik (genetic components). Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadai
dan faktor genetik. Perbedaan sifat individu kerja disamping karakteristik
lingkungan pekerjaan.
Faktor penentu kepuasan kerja :
a.
Gaji/upah. Menurut Theriault, kepuasan kerja
merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh
mana gaji memenuhi harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan.
b.
Kondisi kerja yang menunjang. Bekerja dalam
ruangan atau tempat kerja yang tidak menyenangkan (uncomfortable) akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh karena
itu perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan
sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan kerja.
c.
Hubungan kerja, ada dua yaitu :
Hubungan
dengan rekan kerja. Ada tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaannya
memperoleh masukan dari tenaga kerja lain. Keluarannya menjadi masukkan untuk
tenaga kerja lainnya, misalnya pekerja konveksi. Hubungan antara pekerja adalah
hubungan ketergantungan sepihak yang berbentuk fungsional.
Hubungan
dengan atasan. Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan
kepuasan kerja adalah tenggangrasa (consideration).
Hubungan fungsional mencerminkan sejumlah atasan membantu tenaga kerja untuk
memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja.
Hubungankeseluruhan didasarkan pada ketertarikkan antara pribadi yang
mencerimnkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serup, misalnya keduanya
mempunyai pandangan hidup yang sama.
B. WAKTU LUANG
Dalam bahasa inggris waktu luang dikenal dengan sebutan “leisure”
yang berasal dari bahasa latin yaitu “licere” artinya “diizinkan” (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain dari leisure
adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time). Berdasarkan teori dari
George Torkildsen dalam bukunya yang berjudul leisure and recreation management
(Januarius Anggoa, 2011) definisi berkaitan dengan leisure antara lain:
a.
Waktu luang sebagai waktu (leisure as time). Waktu luang digambarkan sebagai wa ktu senggang
setelah segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan. Maksudnya ada waktu lebih
yang dimiliki untuk melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat
positif.
b.
Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity). Waktu luang
terbentuk dari segala kegiatan bersifat mengajar dan menghibur pernyataan ini
didasarkan pada pengakuan dari pihak The
International Group of the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa
“waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan
mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri,
menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau
untuk meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat.”
c.
Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang
positif (leisure as an end in itself or a
state of being) Pieper beranggapan bahwa “waktu luang harus dimengerti
sebagai hal yang berhubungan dengan kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan
hal-hal keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-faktor yang datang
dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan,
akhir pekan, atau liburan panjang.
d.
Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti
luas (leisure as an all embracing).
Menurut Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan dan pengembangan
diri. Dalam ketiga aspek tersebut mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa
lelah, pelepasan dari rasa bosan, an kebebasan dari hal-hal yang bersifat
menghasilkan.
e.
Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup (leisure as a way of living). Seperti
yang dijelaskan oleh Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of Leisure :
“Waktu luang adalah suatu kehidupan yang bebar dari tekanan-tekanan yang
berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga mampu untuk
bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat menyenangkan,
pantas, dan menyediakan sebuah dasar keyakinan.”
REFERENSI :
http://agungtriantoro.blogspot.co.id/2015/05/penyesuaian-diri-dalam-pekerjaan-dan_18.html
https://novelaayu.wordpress.com/2015/06/24/penyesuaian-diri-dalam-pekerjaan-dan-waktu-luang-self-directed-changes/
REFERENSI :
http://agungtriantoro.blogspot.co.id/2015/05/penyesuaian-diri-dalam-pekerjaan-dan_18.html
https://novelaayu.wordpress.com/2015/06/24/penyesuaian-diri-dalam-pekerjaan-dan-waktu-luang-self-directed-changes/